NYI AHMAD DAHLAN
Pahlawan Nasional
Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia
N0 042/Tk 1971,tanggal 22 September
Persamaan hak laki-laki dan
perempuan,sudah lama disadari oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan.Untuk itulah dibentuk
Aisyiah,bagian wanita dalam tubuh Muhammmadiyah pada tahun 1918.Aisyiah itu
kemudian diserahkan pimpinannya kepada isterinya yaitu Nyi Ahmad Dahlan.Siti
Walidah yang kemudian terkenal dengan nama Nyi Ahmad Dahlan,dilahirkan di Yogyakarta pada tahun 1872.Secara resmi Nyi
Dahlan tidak pernah mendapat pendidikan di sekolah umum,kecuali mengaji
Al-Qur’an dan mendapat pelajaran agama dalam bahasa Jawa berhuruf Arab.
Sejak menikah dengan Kyai Ahmad
Dahlan ia selalu mendampingi perjuangan suaminya dalam mengembangkan Muhammmadiyah.Kyai
Ahmad Dahlan sebagai pembeharu islam dan pendiri Muhammmadiyah sering mendapat
kecaman masyarakat.Nyi Dahlan pernah mendapat ancaman untuk dijadikan
sanderadan suaminya dibunuh,jika berani datang ke Banyuwangi.Namun mereka tetap
datang tanpa gentar ke ota tersebut dalam rangka pendirian cabang Muhammadiyah.
Sebagai Mubalighat,Nyi Dahlan
berbicara jelas dan fashih.Ia pernah beberapa kali memimpin kongres
Aisyiah.Sebagai seseorang yang tidak pernah mengenyam pendidikan sekolah umum maka
kemampuannya memimpin kongres yang besar itu sangat mengagumkan
masyarakat.Sampai Kongres Muhammadiyah yang ke23 pada tahun 1934,Nyi Dahlan
masih tetap memimpin kongres Aisyiah.Kemudian pimpinan Aisyiah diserahkan
kepada yang muda-muda.
Atas saran Nyi Dahlan,maka Aisyiah
mendirikan asrama untuk pelajar puteri.Selain pelajaran agama,para pelajar
puteri itu diajari pula hal-hal tentang kemasyarakatan.Juga tentang semangat
kebangsaan,agar ikut aktif dalam pergerakan nasional.
Pada waktu perjuangan kemerdekaan
meletus pada tahun 1945,Nyi Dahlan sudah berusia lanjut dan sakit-sakitan.namun
beliau tetap bersemangat,mengajarkan agar para wanita ikut mendirikan dapur
umum untuk membantu tentara yang sedang berjuang di garis depan.Beliau sering
pula bertukar pikiran tentang perjuangan dengan Presiden Soekarno dan Jenderal
Sudirman.Pada tanggal 31 Mei 1946,Nyi Dahlan meninggal dunia di
Yogyakarta.Jasadnya dikebumikan di belakang mesjid besar kota itu.
0 komentar:
Posting Komentar