Jumat, 16 November 2012

Abdul Muis

Posted by Unknown on 00.38 with No comments

 
 

 
 
ABDUL MUIS (1883-1959)
Pahlawan Pergerakan Nasional
Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia
No 218/Tahun 1959,tanggal 30 Agustus 1959

    Sebagai sastrawan Abdul Muis terkenal dengan bukunya Salah Asuhan.Dalam dunia kewartawanan,ia pernah bekerja pada “Preanger Bode” surat kabar Belanda yang terbit di Bandung,harian “De Express” pimpinan Danudirja Setiabudi,harian “Kaum Muda” dan majalah “Neraca” pimpinan H.Agus Salim.Dalam kalangan politik,Abdul Muis merupakan salah seorang tokoh Sarekat Islam (SI) yang berani dan sanggup membangkitkan semangat rakyat melaui pidato-pidatonya.
     Abdul Muis lahir pada tanggal 3 Juli 1883 di Sungai Puar,dekat Bukittinggi,Sumatera Barat.Ia pernah belajar di STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) di Jakarta,tapi tidak tamat.Kemudian beberapa lamanya bekerja sebagai pegawai negeri.Selanjutnya menerjunkan diri dalam bidang kewartawanan.Karangan-karangannya di “De Express” banyak berisi kecaman terhadap tulisan-tulisan orang Belanda yang mengina bangsa Indonesia
    Abdul Muis akhirnya memasuki Sarekat Islam dan diangkat sebagai anggota pengurus besar.Ia kemudian diadili,karena diadili,karena memboikot perayaan yang akan diadakan Pemerintah Belanda dalam rangka memperingati 100 tahun bebasnya negeri itu dari penjajahan Perancis.
    Pada tahun 1917 Abdul Muis diutus ke Negeri Belanda atas nama komite”indie Weerbaar” (Ketahanan Hindia Belanda).Komite bertugas untuk memperjuangkan wajib militer di Indonesia.Sehubungan dengan terjadinya Perang Dunia I.Perjuangan untuk wajib militer itu gagal,tetapi ia berhasil mempengaruhi tokoh –tokoh Belanda untuk mendirikan “Technische Hogeschool” di Indonesia yang sekarang bernama Institut Teknologi Bandung (ITB).
    Pada tahun 1922 Abdul Muis memimpin pemogokan kaum buruh di daerah Yogyakarta.Karena kegiatan-kegiatannya itu,pada tahun 1927 Pemerintah Belanda menangkapnya dan mengasingkannya ke daerah Garut,Jawa Barat.
    Dalam SI ia mengadakan disiplin partai untuk mengeluarkan anggota-anggotanya yang sudah dipengaruhi paham komunis.Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya,Abdul Muis membentuk Persatuan Perjuangan Priangan demi ikut membantu perjuangan mempertahankan kemerdekaan.Beliau meninggal dunia di Bandung pada tanggal 17 Juni 1959 dan dimakamkan disana.

0 komentar:

Posting Komentar